Pada 25 September 2021, Komite Khusus Nasional Tata Kelola Kecerdasan Buatan Generasi Baru mengeluarkan “Kode Etik untuk Kecerdasan Buatan Generasi Baru” (selanjutnya disebut “Kode Etik”, ), yang bertujuan untuk mengintegrasikan etika dan moral ke dalam seluruh siklus hidup AI dan memberikan panduan etis bagi pemangku kepentingan yang terlibat dalam aktivitas terkait AI.
Kode Etik dengan jelas menyatakan bahwa berbagai kegiatan terkait AI harus mematuhi enam norma etika mendasar, termasuk mempromosikan kesejahteraan manusia, meningkatkan keadilan dan ketidakberpihakan, melindungi privasi dan keamanan, memastikan pengendalian dan kredibilitas, mengintensifkan asumsi tanggung jawab, dan meningkatkan budidaya etis.
Kegiatan AI tertentu harus memperhatikan 18 persyaratan etika, yang meliputi norma pengelolaan, norma penelitian dan pengembangan, norma suplai, dan norma penggunaan.
Norma manajemen termasuk mempromosikan tata kelola yang gesit, demonstrasi praktik aktif, pelaksanaan dan penggunaan hak yang benar, memperkuat pencegahan risiko, dan mempromosikan inklusivitas dan keterbukaan.
Norma penelitian dan pengembangan meliputi penguatan kesadaran disiplin diri, peningkatan kualitas data, peningkatan keamanan dan transparansi, serta menghindari bias dan diskriminasi.
Norma pasokan termasuk menghormati aturan pasar, meningkatkan kontrol kualitas, menjaga hak dan kepentingan pengguna, dan memperkuat jaminan darurat.
Norma penggunaan termasuk menganjurkan penggunaan dengan itikad baik, menghindari penyalahgunaan atau penyalahgunaan, melarang penggunaan ilegal dan berbahaya, memberikan umpan balik yang tepat waktu dan aktif, dan meningkatkan kegunaan.
Foto Sampul oleh Xu Haiwei (https://unsplash.com/@mrsunburnt) di Unsplash
Kontributor: Tim Kontributor Staf CJO