Pada 2 Desember 2021, sehari sebelum hari PBB—Hari Penyandang Disabilitas Internasional, Mahkamah Agung Rakyat (SPC) dan Federasi Penyandang Disabilitas China (CDPF) bersama-sama dirilis sepuluh kasus tipikal tentang perlindungan hak dan kepentingan penyandang disabilitas.
Kasus-kasus yang baru dirilis mencakup kasus-kasus perlindungan hak-hak pribadi penyandang disabilitas dalam pengertian tradisional, seperti hak milik, hak atas integritas tubuh, hak atas kesehatan, serta kasus-kasus kontrak kerja yang akan memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial.
Misalnya, dalam kasus aplikasi Lu untuk perintah penahanan, Lu adalah seorang wanita dengan disabilitas intelektual tingkat dua dan Federasi Penyandang Disabilitas (DPF) setempat telah mengeluarkannya sertifikat disabilitas. Dia mengalami kekerasan dalam rumah tangga dari suaminya.
DPF lokal mengajukan ke pengadilan untuk perintah atas nama Lu dengan alasan bahwa Lu berisiko mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan tidak dapat mengajukan perintah penahanan sendiri. Pengadilan mengeluarkan keputusan yang melarang suaminya melecehkan atau mendekatinya.
Ini adalah kasus pertama di China di mana DPF mengajukan perintah penahanan atas nama penyandang disabilitas yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.
Foto Sampul oleh Tony Liu di Unsplash
Kontributor: Tim Kontributor Staf CJO