Pada 12 Desember 2022, Mahkamah Agung Rakyat China (SPC) merilis “Uji Coba Maritim China (2018-2021)” (中国海事审判(2018—2021), selanjutnya disebut “Buku Putih”) dalam bahasa China dan Inggris.
Aspek-aspek penting dalam White Paper adalah sebagai berikut:
1. Dari 2018 hingga 2021, pengadilan Tiongkok menerima 132,633 kasus sengketa laut dan maritim, administrasi maritim, kejahatan maritim, dan penegakan hukum maritim, dan menyelesaikan 133,309 kasus.
2. Dari tahun 2018 hingga 2021, pengadilan Tiongkok yang menangani kasus sengketa laut menerima 10,397 kasus yang melibatkan unsur asing dan 2,693 kasus yang melibatkan unsur Hong Kong, Makau, dan Taiwan. Kasus-kasus tersebut mencakup lebih dari 100 negara dan wilayah. Negara-negara yang paling sering terlibat dalam kasus-kasus tersebut di atas adalah Bahama, diikuti oleh Amerika Serikat, Singapura, Jerman, dan Denmark.
3. Dari 2018 hingga 2021, sebanyak 2,717 kapal telah disita oleh sebelas pengadilan maritim Tiongkok, termasuk 105 kapal berbendera asing dan 24 kapal terdaftar di Hong Kong, Makau, dan Taiwan. Sebanyak 1,252 kapal telah dilelang, termasuk 30 kapal berbendera asing dan 9 kapal terdaftar di Hong Kong, Macao, dan Taiwan.
4. Negara bendera di daftar teratas kapal yang disita adalah Rusia, Panama, Liberia, Kepulauan Marshall, dan Vietnam. Negara bendera di daftar teratas kapal yang dilelang adalah Liberia, Panama, Kepulauan Marshall, Belize, dan Singapura.
Foto Sampul oleh Markus winkler di Unsplash
Kontributor: Tim Kontributor Staf CJO