Pada 24 Juni 2022, Kejaksaan Agung (SPP) diperbarui Pertempuran China melawan kejahatan narkoba pada konferensi pers.
Informasi berikut yang diungkapkan dalam konferensi pers patut dicatat.
1. Ini adalah kasus pendampingan SPP ke-37 dengan tema “pemberantasan kejahatan yang melibatkan narkoba baru”.
Obat baru, berbeda dengan obat konvensional, umumnya merujuk pada obat yang disintesis dengan metode kimia, yaitu obat selain opioid tradisional, ganja, dan kokain. Mereka termasuk metamfetamin (yaitu, "es") dan obat-obatan narkotika atau psikotropika yang dikendalikan negara.
Di Cina, para pelanggar hukum semakin cenderung untuk memproduksi, menjual, dan mengonsumsi obat-obatan narkotika atau psikotropika yang dikendalikan negara (yaitu, "zat psikoaktif baru") sebagai pengganti obat.
2. Dari 2019 hingga Maret 2022, kejaksaan Tiongkok menuntut lebih dari 160,000 orang atas kejahatan yang melibatkan obat-obatan baru, termasuk lebih dari 150,000 orang untuk metamfetamin dan obat-obatan lainnya, dan 18,000 untuk zat psikoaktif baru.
Jumlah kejahatan narkoba yang dituntut oleh kejaksaan Tiongkok menurun setiap tahun, dari 109,000 pada 2019 menjadi 75,000 pada 2021. Namun, di antara kasus-kasus ini, proporsi kejahatan yang melibatkan narkoba baru meningkat pesat, dari 53% pada 2019 menjadi 57% pada 2021.
Kejahatan yang melibatkan obat cannabinoid sintetis juga melonjak. Di antara kejahatan yang melibatkan zat psikoaktif baru, ketamin dan phencyclidine mengambil proporsi tertinggi, terhitung 46% dari penuntutan.
Foto Sampul oleh Andreas Felske di Unsplash
Kontributor: Tim Kontributor Staf CJO