Aturan Pelaksanaan Ketentuan Panduan Perkara diundangkan pada tahun 2015 dan mulai berlaku pada tanggal 13 Mei 2015, yang selanjutnya mengklarifikasi rincian tentang cara kerja Sistem Kasus Pemandu.
Ada total 15 artikel.
Poin utamanya adalah sebagai berikut:
1. Seperti apa Guiding Case?
Kasus Pemandu terdiri dari Judul, Kata Kunci, Sorotan, Ketentuan Hukum, Fakta, Holding, dan Rasional, disertai dengan catatan termasuk nama hakim.
2. Bagaimana Menerapkan Kasus Panduan
(1) Membandingkan fakta dan mengacu pada highlight penilaian
Jika kasus yang menunggu keputusan serupa dengan Kasus Panduan tertentu dalam hal fakta dasar dan penerapan hukum, pengadilan akan membuat keputusan dengan mengacu pada Sorotan putusan dari kasus Panduan ini.
(2) Kasus Pembinaan tidak dijadikan dasar hukum
Jika pengadilan merujuk ke Kasus Pemandu untuk menyidangkan kasus serupa, mereka akan mengutip Kasus Pemandu sebagai alasan tetapi tidak sebagai dasar hukum.
(3) Hakim mengutip hal-hal penting dari putusan
Jika hakim bermaksud untuk mengutip Kasus-Kasus Pemandu yang relevan dalam dokumen-dokumen peradilan, mereka harus dengan jelas mengutip jumlah dan Sorotan dari Kasus-Kasus Pemandu di bagian dari alasan putusan.
3. Mekanisme Keluar dari Kasus Pemandu
Apabila Kasus Pemandu mengalami salah satu kondisi berikut, maka Kasus Pemandu akan dihapuskan dan tidak lagi berfungsi sebagai pemandu: (1) bertentangan dengan undang-undang baru, peraturan administratif, atau interpretasi yudisial; atau (2) diganti dengan kasus panduan baru.