Pada tanggal 7 Desember 2023, Mahkamah Agung Rakyat Tiongkok (SPC) merilis Kasus panduan gelombang ke-39.
Gelombang ini terdiri dari delapan kasus bernomor 217 hingga 224, semuanya menyangkut hak kekayaan intelektual (HAKI).
Dengan rincian sebagai berikut.
- Kasus Panduan No. 217 melibatkan perselisihan mengenai pelanggaran HKI pada platform e-commerce.
- Kasus Panduan No. 218 melibatkan bagaimana menentukan sifat pendaftaran desain tata letak sirkuit terpadu dan orisinalitas desain tata letak yang dimaksud.
- Kasus Panduan No. 219 melibatkan penentuan apakah tindakan pelanggaran HKI merupakan keadaan serius dan bagaimana menerapkan hukuman ganti rugi.
- Kasus Panduan No. 220 melibatkan penentuan jumlah kerugian ketika semua rahasia teknis digunakan dan pelanggaran yang disengaja terjadi.
- Kasus Panduan No. 221 mengklarifikasi bahwa kerugian yang dialami oleh operator yang berpartisipasi dalam perjanjian monopoli horizontal selama periode partisipasi dan pelaksanaan perjanjian tidak dilindungi undang-undang.
- 222 mengatur bahwa penerima paten yang terdaftar harus berpegang pada asas itikad baik dan berkewajiban untuk bertindak dengan itikad baik untuk menjaga keabsahan hak paten pada saat terjadi perselisihan kepemilikan paten.
- Kasus Panduan No. 223 melibatkan penentuan yurisdiksi sengketa perdata atas pelanggaran hak untuk menyebarkan karya melalui jaringan informasi.
- Guiding Case No. 224 mengklarifikasi bahwa dalam kasus sengketa kepemilikan hak cipta, kepemilikan suatu ciptaan tidak dapat ditentukan hanya berdasarkan tanda air atau pernyataan hak.
Foto oleh Christian Lu on Unsplash
Kontributor: Tim Kontributor Staf CJO