Judul lengkap laporan tersebut adalah “Laporan Tahunan Mahkamah Kekayaan Intelektual Mahkamah Agung Rakyat Tahun 2022”.
Pada tahun 2022, SPC-IPC menerima 6,183 kasus banding IP terkait teknologi dan kasus banding Monopoli (termasuk 4,405 kasus yang baru diterima dan 1,778 kasus yang sudah ditutup), dan menutup 3,468 kasus.
Dibandingkan dengan tahun 2021, jumlah total kasus yang diterima (terdiri dari kasus yang baru diterima dan yang sudah ada yang belum ditutup) meningkat sebesar 18%, di mana kasus baru meningkat sebesar 1.6% dan jumlah kasus yang ditutup meningkat sebesar 0.2%.
Pada tahun 2022, SPC-IPC menerima 2,956 sengketa perdata substantif tingkat kedua baru, yang terdiri dari 615 pelanggaran paten penemuan, 968 pelanggaran paten utilitas, 312 hak permohonan paten dan kepemilikan paten, 144 jenis tanaman baru, 6 desain tata letak sirkuit terpadu, 78 tentang rahasia teknologi, 648 tentang perangkat lunak komputer, 96 tentang kontrak IP terkait teknologi, 15 tentang perselisihan monopoli, dan 74 tentang perselisihan lainnya. Jumlah kasus baru yang berkaitan dengan variasi pabrik baru dan desain tata letak sirkuit terpadu jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Antara 2019 dan 2022, SPC-IPC menerima 8,436 kasus yang melibatkan sengketa perdata substantif tingkat kedua, di mana 1,860 pelanggaran paten penemuan, 2,982 pelanggaran model utilitas, 697 pelanggaran hak permohonan paten dan kepemilikan paten, 272 varietas tanaman baru, 14 pada desain tata letak sirkuit terintegrasi, 213 pada rahasia teknologi, 1,743 pada perangkat lunak komputer, 342 pada kontrak IP terkait teknologi, 79 pada monopoli, dan 234 pada perselisihan lainnya.
Untuk informasi lebih lanjut tentang SPC-IPC, silakan klik di sini.
Foto Sampul oleh Yu Wan di Unsplash
Kontributor: Tim Kontributor Staf CJO