Pada tahun 2021, Pengadilan Rakyat Menengah Keempat Beijing (selanjutnya disebut Pengadilan Beijing) memberlakukan perintah darurat yang dibuat oleh seorang arbiter yang ditunjuk oleh Institut Arbitrase Internasional Kamar Dagang Swiss (SCAI), yang diyakini sebagai pertama kalinya pengadilan Tiongkok memiliki menegakkan perintah arbitrase darurat asing dan tetap menjalankan penegakan asli dari putusan arbitrase.
Pada 15 Desember 2021, Pengadilan Beijing menangguhkan pelaksanaan putusan arbitrase SCAI berdasarkan putusan yang dikeluarkan oleh arbiter darurat yang ditunjuk oleh SCAI.
Informasi tentang kasus ini berasal dari laporan kasus oleh Firma Hukum Cyan (采安律师事务所), firma hukum arbitrase Tiongkok terkemuka.
Pada 22 Juni 2020, Pengadilan Beijing mengeluarkan Putusan Sipil (2020) Jing 04 Xie Wai Ren No.3, yang mengakui dan melaksanakan keputusan arbitrase SCAI No. 300386-2016 yang dikeluarkan pada 7 Januari 2019.
Termohon mengajukan permohonan arbitrase baru kepada SCAI, dengan alasan bahwa ia tidak bertanggung jawab secara tanggung renteng berdasarkan putusan ini. Pada 22 September 2021, SCAI menetapkan bahwa tergugat memang tidak bertanggung jawab secara tanggung renteng. Pada 29 September 2021, responden mengajukan permohonan bantuan darurat.
Pada tanggal 29 Oktober 2022, arbiter darurat yang ditunjuk oleh SCAI mengeluarkan putusan yang mewajibkan pemohon untuk tidak melaksanakan putusan SCAI yang asli.
Setelah itu, tergugat mengajukan perintah arbiter darurat tersebut ke Pengadilan Beijing dan memberikan jaminan.
Pada 15 Desember 2021, Pengadilan Beijing mengeluarkan Putusan Penegakan No.2 (2020) Eksekusi Jing 04 No. 210 untuk menangguhkan pelaksanaan Putusan Perdata (2020) Jing 04 Xie Wai Ren No.3.
Menurut Firma Hukum Cyan, ini adalah kasus pertama di mana pengadilan Tiongkok menghormati keabsahan perintah arbiter darurat asing dan tetap menjalankan putusan arbitrase asli.
Foto Sampul oleh Marc-Olivier Jodoin di Unsplash
Kontributor: Tim Kontributor Staf CJO